Hukuman bagi perguruan tinggi nekad menerbitkan
ijazah asli tapi palsu (aspal), tidak main-main. Sebab, selain bisa ditutup
lembaganya, para pelakunya juga bisa dipidana.
Demikian disampaikan Direktur Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kemenristekdikti, Supriadi Rustad saat menyampaikan materi dalam
seminar nasional tentang Peluang dan Tantangan Tata Kelola Perguruan Tinggi
dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di kampus
Politeknik Pusmanu, Sabtu (30/5). “saat kami melakukan sidak di University of Berkley Jakarta, yang menyediakan
ijazah BBA, MBA, MSc, Phd, DBA dan DR, ternyata menjalankan praktik nakal,
yakni menerbitkan ijazah palsu. Nekadnya lagi, berani mencantumkan kalimat
“melalui SK Mendiknas”, padahal tidak pernah ada, ucapnya.
Terhadap perguruan tinggi tersebut, sambungnya,
lembaganya sudah menindaknya, sesuai aturan yang berlaku. Apakah di Jateng, ada
perguruan tinggi yang nakal ? Prof. Supriadi menyebut belum ada indikasi yang
nakal. “makanya saya berpesan kepada Politeknik Pusmanu untuk fokus pada
kualitas, dan taat asas,” pesannya. Dihadapan para penyelenggara pendidikan
tinggi di Pekalongan, Prof. Supriadi menyebut, bila Kemenristek dikti menyediakan beasiswa bagi dosen, dan
menyediakan dosen bila perguruan tinggi kekurangan sumber daya manusia. “karena
salah satu kunci perguruan tinggi berkualitas, adalah dari dosen yang
berkualitas,”bebernya.
Agar dosen berkualitas, lanjutnya, maka strata
pendidikan minimal S2, serta rajin menerbitkan karya ilmiah. “ Indonesia,
berada di paling bawah bersama Myanmar
dalam sedikitnya karya ilmiah yang diterbitkan.”
Ditanya mengenai, apa yang dilakukan
Kemenristekdikti untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi agar bisa bersaing
dengan masyarakat ASEAN ? Prof. Supriadi menyebut, bila pihaknya telah
memperbaiki berbagai peraturan dan kebijakan, seperti telah menerbitkan UU Guru
dan Dosen, UU Pendidikan Tinggi, UU Pendidikan dan UU Keinsinyuran, serta
peraturan lainnya. “ serta mendorong perguruan tinggi untuk memiliki sistem
penjamin mutu pendidikan tinggi,”ungkapnya.
Direktur
politeknik Pusmanu Mujiyono, SE, MM dalam sambutannya menyampaikan Pusmanu akan
berbenah untuk meningkatkan kualitas / mutu dalam pengelolaannya sehingga
lulusannya bisa bersaing di dalam dan luar negeri.
Seminar Nasional
tersebut, narasumber tunggal didampingi Koordinator Kopertis Wilayah VI Jateng
Prof. DYP Sugiharto, M. Kons dengan moderator H. Ali Imron, SE, M.Si Ketua STIE
ASSHOLEH Pemalang.
dokumentasi :
0 comments
Post a Comment
"Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar"